Makassar –
Relawan yang tergabung dalam Tim Sehati Reaksi Cepat (SRC) buka suara soal pernyataan calon wali kota Makassar, Andi Seto Gadhista yang mengaku kalah karena salah mempercayai orang di tim pemenangan Pilwalkot Makassar. Relawan menuding ada keterlibatan Ketua NasDem Sulawesi Selatan (Sulsel) Rusdi Masse (RMS) di balik kekalahan Andi Seto-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI).
Ketua Tim Sehati Reaksi Cepat (SRC) Illank Radjab mencurigai ada banyak pihak yang terlibat di balik kekalahan jagoannya tersebut. Dia bahkan menyinggung ada keterlibatan konsorsium yang di dalamnya tergabung Jaringan Survei Indonesia (JSI) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
“Nah kalau dari data sementara hasil investigasi teman-teman SRC, nampaknya kalimat pak Seto terkait salah mempercayai orang itu, kalau kami di Tim Sehati Reaksi Cepat menduga ke Pak RMS dan Konsorsium, Popon JSI, Hanggoro LSI, dan kawan-kawan,” ungkap Illank kepada detikSulsel, Sabtu (30/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Illank menjelaskan konsorsium tersebut merupakan garansi RMS. Posisi konsorsium di dalam tim SEHATI dinilai sangat vital karena bertanggung jawab pada jaringan dan data serta hal lain yang bersifat teknis urgen.
“Dan untuk ke konsorsium ini, sangat terbatas orang yang bisa akses informasi ke dalam. Dan sepengetahuan saya, yang membawa konsorsium masuk ke Pak Seto itu pak RMS,” tuturnya.
“Sisi lain kalau kita mau uji fakta kerjanya konsorsium, yang paling dekat dari pak RMS adalah kader NasDem, dan ganjilnya, perolehan suara SEHATI anjlok di semua basis suara elit NasDem,” sambung Illank.
Illank juga menyinggung posisi RMS yang belum memberikan penjelasan pasca-pencoblosan. Menurut dia, NasDem melalui RMS harusnya ikut bertanggung jawab di balik kekalahan SEHATI.
“Dan sampai saat ini, saya secara pribadi belum pernah mendapatkan penjelasan baik dari Pak RMS maupun konsorsium terkait dengan realitas politik pasca Pilkada Kota Makassar,” tuturnya.
Illank menambahkan, tim relawan saat ini juga tengah mengusut dugaan kebocoran suara di balik kekalahan SEHATI di Pilkada Makassar. Dia menyebut Andi Seto sudah paham aktor di balik kekalahannya meski tidak secara gamblang mengutarakannya sosoknya.
“Lebih tepatnya untuk maksud dan kepada siapa kata ‘salah percaya orang’ itu ditujukan tentu yang paham paling itu adalah pak Seto sendiri. Tapi begini, saat ini kan Tim Sehati Reaksi Cepat yang terdiri dari relawan, ormas dan Komunitas masih di lapangan melakukan investigasi terkait kebocoran dan kecolongan suara sehati, yang tidak sesuai dengan data yang masuk sebelum pencoblosan,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Bappilu NasDem Makassar Mario David membantah jika konsorsium diurus NasDem. Mario mengaku tak tahu menahu soal strategi pemenangan meski statusnya sebagai ketua harian di tim pemenangan SEHATI.
“Kalau itu (konsorsium dan RMS dituding biang kekalahan SEHATI) saya tidak masuk ke ranah itu, saya hanya urus teknis tidak mengurus strategi,” kata Mario.
“Bukan di-handle oleh NasDem itu. Saya nda tahu kalau itu, karena itu sudah strategi, saya tidak menangani itu. Saya tidak tahu. Coba hubungi Cicu, ketua tim (pemenangan SEHATI),” dalih Mario.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPD NasDem Kota Makassar, Andi Rachmatika Dewi (Cicu) juga merespons pernyataan Seto soal salah mempercayai orang usai kalah di Pilwalkot Makassar. Dia menegaskan oknum yang dimaksud Seto bukan dari NasDem.
“Saya rasa bukan yah karena kemarin NasDem hadir semua pas konferensi pers. Bagus juga kalau langsung dikonfirmasi sama beliau (siapa oknum yang dimaksud),” kata Cicu kepada detikSulsel, Jumat (29/11).
Sebagai ketua tim pemenangan pasangan Andi Seto-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI), Cicu mengaku tidak tahu siapa oknum yang dimaksud. Dia hanya menegaskan bahwa oknum yang dituduh gagalkan kemenangan Seto bukan salah satu kader NasDem.
“Ndak (tahu). Intinya saya tegaskan bahwa oknum yang disinggung tersebut bukan kader NasDem,” jelasnya.
(sar/hsr)