Jakarta –
Masih ingat Nenek Hasna yang tinggal di rumah 2×3 meter bersama 13 anggota keluarganya? Kini ia dan keluarganya sudah tak lagi tinggal di rumah tersebut.
Hal itu terjadi karena Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait (Ara) membantu mencarikan rumah baru yang lebih layak kepada Nenek Hasna. Secara langsung Ara dan tim Kementerian PKP menengok tempat tinggal Nenek Hasna di dalam gang sempit di kawasan RT 8 RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.
“Menteri Ara mendapatkan laporan bahwa ada seorang ibu yang bekerja sebagai pengumpul botol plastik. Tinggal di rumah dengan luas 2×3 meter, dengan kondisi yang tidak layak,” tulis narasi dalam video kunjungan Ara ke rumah Nenek Hasna seperti yang dikutip dari unggahan TikTok resmi Kementerian PKP, Sabtu (9/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat detikcom, Ara datang memakai baju abu-bau dengan corak silver dan coklat, berjalan kaki melewati gang-gang sempit. Sesampainya di depan rumah Nenek Hasna, Ara menyapa penghuni rumah dan ikut masuk melihat kondisi dalamnya.
“Berapa orang?” tanya Ara kepada Nenek Hasna.
“(Ada) 13, cuma yang sono rumah bibinya di sana tinggal soalnya di sini sempit,” jawab Nenek Hasna.
“Ibu kerjanya apa?” Ara kembali bertanya. Nenek Hasna menunjuk karung-karung di dalam rumahnya yang berisi plastik kemasan bekas yang telah ia kumpulkan.
Kemudian Ara menawarkan Nenek Hasna untuk pindah ke Rusun Pasar Rumput yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan
“Ibu mau tinggal di sini atau ke Rumah Susun Pasar Rumput?” tawarnya.
Namun, tawaran tersebut dirasa kurang cocok untuk keluarga Nenek Hasna mengingat beberapa cucunya sekolah di daerah Jakarta Pusat. Asisten Menteri PKP, Prima kemudian menemui Nenek Hasna dan mengabarkan pihaknya telah mencari rumah baru yang lebih layak, bukan di Rusun Pasar Rumput.
“Tadi juga sudah kita beli beberapa sembako. Jadi habis ini, kita coba cari tempat ya. Harapannya, malam ini ibu sudah pindah,” kata Prima dalam video yang sama.
Lokasi rumah baru tersebut sekitar 250 meter dari rumah lamanya, dekat dari jalan besar, meskipun tetap berada di dalam gang kecil. Diketahui, rumah tersebut disewa selama 6 bulan ke depan.
“Satu lantai. Ini sekitar 2,5 meter (lebar depannya),” sebut Prima.
![]() |
Di dalamnya bukan hanya ruangan sepetak, melainkan ada ruang tamu yang memanjang ke belakang, 2 kamar tidur bersekat di depan dan belakang, kamar mandi yang berada di dekat dapur. Kamar mandi tersebut lengkap dengan WC jongkok dan air bersih. Listrik juga sudah terpasang sehingga bisa langsung digunakan.
Saat video ini tayang, Nenek Hasna dan keluarganya telah pindah ke rumah baru tersebut. Salah satu kamar sudah diisi dengan kasur lipat, di ruang tamu terdapat lemari, dan di bagian dapur sudah terpasang kompos gas.
“Terima kasih pak Ara. Saya sudah pindah di sini,” kata perwakilan keluarga Nenek Hasna.
Sebelumnya tim detikcom juga menengok kondisi rumah Nenek Hasna pada Selasa (5/11/2024). Nenek Hasna mengatakan ia membeli rumah tersebut seharga Rp 1 juta. Pada saat itu, bangunan masih dari material kayu.
“Tahunnya lupa, rumah masih sejuta (Rp 1 juta). Beli sejuta nggak kayak begini (bentuknya),” ujar Nenek Hasna kepada detikProperti.
“Rumah kayu, lupa (tahun beli) zaman dulu murah. Zaman sekarang mah boro-boro dapat sejuta,” tambahnya.
Ia mengaku sempat mendapat bantuan dari pemerintah untuk merenovasi rumah pada tahun 2016. Rumah yang tadinya dari kayu menjadi bangunan yang lebih kokoh dari bata. Namun seiring waktu, kondisi rumah tersebut tidak sebagus dulu. Cat mengelupas, atap bocor, dan ubin lantainya retak.
Rumah lamanya terdiri dari 2 lantai tetapi ukuran tersebut diisi oleh 13 orang yang terdiri dari dirinya, anak, cucu, dan cicitnya. Maka, pada saat hendak tidur, mereka rela tidur dalam posisi duduk atau meringkuk.
“Tidur ya begitu aja, meringkel,” tuturnya.
“Sempit. Tidur aja menekuk kaki,” tambah Nenek Hasna.
(aqi/abr)