Medan –
Calon Gubernur Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution menyindir soal peranan pemprov terkait penanggulangan banjir. Calon Gubernur Sumut nomor urut 2 meminta agar jangan suka menyalahkan.
Awalnya, Bobby menyampaikan soal Kota Medan yang saat ini memang masih banjir. Namun, dia menyebut di masa kepemimpinannya, Medan mempunyai masterplan drainase.
“Di Medan masih banjir, iya, kami sampaikan. Tapi tanpa mengurangi rasa hormat oleh pendahulu-pendahulu kami, Bapak Wali Kota Medan sebelumnya. Pak, Medan itu baru punya masterplan drainase tahun 2022, kami yang buat pak,” kata Bobby menanggapi jawaban calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2 terkait penanganan banjir, saat debat kedua Pilgub Sumut, Rabu (6/11/2024).
Lalu, Bobby menyampaikan bahwa Pemko Medan telah membahas soal Sungai Bedera untuk penanganan banjir bersama Edy Rahmayadi yang saat itu menjadi Gubernur Sumut. Bobby lalu menyindir soal peran Pemprov dalam pembebasan Sungai Bedera tersebut.
“Kami dengan Pak Gubernur waktu itu, Pak Edy Rahmayadi, rapat tentang Sungai Bedera, kami sudah bebaskan (lahan), provinsi sampai hari ini tak bebas-bebaskan Sungai Bedera itu. Di mana peran provinsinya?” tanya Bobby.
Edy Rahmayadi lalu merespons jawaban Bobby tersebut. Edy menyampaikan bahwa pendalaman sungai merupakan wewenang Kementerian PU, sedangkan bagian luar sungai, seperti rumah adalah kewenangan Kementerian Kehutanan.
“Ini pengetahuan untuk sungai. Sungai itu butuh pendalamannya itu adalah punyanya PU. Bagian luar, bagian luar rumah-rumah yang berada di pinggir garis pada sungai itu punyanya Menteri Kehutanan. Makanya ada BWS di sini yang menangani. Jangan suka selalu menyalahkan,” kata Edy.
Edy menyebut bahwa kabupaten/kota mempunyai tugas untuk mengatasi masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai. Selain itu, kata Edy, kabupaten/kota juga ikut dalam melakukan penganggaran. Edy lalu menyinggung bahwa untuk menjadi seorang pemimpin harus banyak belajar.
“Kabupaten dan kota ini juga ikut melakukan penganggaran terhadap masyarakatnya yang berada di pinggir sungai itu. Inilah kolaborasinya, bukan kolaborasi terus bisa ditangani, tidak seperti itu. Untuk inilah harus banyak belajar dulu untuk memimpin di daerah ini, mungkin ini sebagai pengetahuan. Ini yang selalu diributkan, tentang banjir, tentang longsor, tetapi kabupaten/kota punya wewenang untuk mengatasi rakyatnya tidak bertinggal di tepi tepian sungai,” pungkasnya.
Sebelumnya Bobby-Surya menyebut Edy Rahmayadi ingkar janji terkait penanganan masalah banjir di Sumut. Bobby-Surya mengatakan janji Edy Rahmayadi saat menjadi gubernur untuk membuat Sumut bebas banjir di tahun 2022, tidak ditepati.
“Pak Edy setelah dilantik tahun 2019 menjadi gubernur, bapak telah berjanji bahwa banjir di Sumut akan selesai dan diatasi pada tahun 2022. Tapi sampai mengakhiri masa jabatan bapak, banjir belum bisa diatasi. Menurut bapak sebagai wakil gubernur, bagaimana janji-janji dari pasangan bapak ini?” tanya Surya ke calon Wakil Gubernur Sumut nomor urut 2 Hasan Basri Sagala saat prosesi tanya jawab di debat.
Hasan lalu menjawab bahwa untuk menangani permasalahan banjir ini tidak mudah dan perlu kolaborasi semua pihak. Hasan menyebut Edy Rahmayadi juga telah melakukan upaya untuk mengatasi banjir tersebut saat menjabat sebagai gubernur.
“Pemerintah telah melakukan sebuah upaya yang konkret di mana permasalahan banjir ini dilakukan secara bersama-sama, ada Dinas Pekerjaan Umum, BPBD yang secara bersama-sama pemerintah kabupaten/kota untuk mengatasi banjir yang ada di Sumut. Karena itu, pada periode kemarin, Pak Edy Rahmayadi, periode awal beliau sebagai gubernur telah melakukan upaya ini,” kata Hasan.
Surya lalu kembali menyinggung soal janji Edy Rahmayadi tersebut. Surya mengatakan janji tersebut bukan disampaikan Edy saat kampanye, tetapi setelah dilantik menjadi gubernur, sehingga harus ditepati.
“Memang ada PU, ada BPBD provinsi, komandannya ini kan gubernur pak. Tinggal bagaimana tadi ada janji. Kalau janji kampanye tadi bisa saja, tapi ini janji gubernur setelah dilantik, bahwa dua tahun banjir di Sumut akan selesai dan bisa diatasi. Ini yang kami pertanyakan, di mana sampai hari ini banjir masih tetap ada,” kata Surya.
(mjy/mjy)