Jakarta –
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan prediksi puncak musim hujan 2024. Durasi musim hujan tahun ini juga berkaitan dengan fenomena La Nina.
Menurut laman resmi BMKG, prediksi El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan adanya potensi terjadi fenomena La Nina pada akhir 2024. Secara umum, La Nina cenderung menyebabkan kondisi yang lebih basah di Indonesia dengan dampak yang bervariasi.
Awal musim hujan di Indonesia juga akan bervariasi. Dimulai dari wilayah barat Sumatera yang memasuki musim hujan pada Agustus 2024, kemudian secara bertahap menyebar ke wilayah timur hingga Desember 2024.
“Pada umumnya, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami musim hujan pada periode Oktober hingga November 2024,” tulis BMKG dalam laman resminya dikutip Selasa (5/11/2024).
Kondisi akumulasi curah hujan pada musim hujan 2024/2025 diprediksi akan berada pada kategori Normal yang menunjukan tidak ada kondisi yang terlalu basah maupun terlalu kering.
Terkait puncak musim hujan, BMKG mengatakan jika hujan di Indonesia akan mencapai puncaknya pada November hingga Desember 2024.
“Puncak musim hujan akan banyak terjadi pada bulan November hingga Desember 2024 di wilayah Indonesia bagian barat dan bulan Januari hingga Februari 2025 untuk wilayah Indonesia timur,” tulis BMKG.
Sebaran Puncak Musim Hujan di Indonesia
Puncak musim hujan 2024 akan terjadi dalam dua periode, yakni November-Desember 2024 dan Januari-Februari 2025. Wilayah yang diguyur hujan juga akan berbeda. Daftar periode puncak musim hujan dan wilayahnya seperti dilansir dari Prediksi Musim Hujan 2024/2025 di Indonesia BMKG adalah sebagai berikut:
November-Desember 2024:
- Sumatera
- Pulau Jawa pesisir selatan
- Kalimantan
Januari-Februari 2025:
- Lampung
- Jawa bagian utara
- Sebagian kecil dari Sulawesi
- Bali
- Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Sebagian besar Papua.
Durasi Musim Hujan 2024
Durasi musim hujan 2024 di Indonesia diprediksikan bervariasi antara satu wilayah dengan lainnya, yakni:
Sumatera: 16-30 dasarian (100-300 hari)
Jawa: 19 hingga 27 dasarian (190-270 hari)
Kalimantan: 24-30 dasarian (240-300 hari)
Bali, NTB, dan NTT: 13-18 dasarian (130-180 hari)
Maluku dan Papua: 10-12 dasarian (100-120 hari) dan 27- 30 dasarian (270 hari-300 hari)
(nir/nwy)