Sukabumi –
Para pengguna TikTok mungkin pernah melihat siaran langsung sekelompok orang berjoget riang sambil menerima “saweran” dari para penonton. Tak hanya pria, wanita pun turut meramaikan tren ini. Mereka menari dengan iringan musik yang sama, mengusung tarian berjudul “Beras Habis, Live Solusinya” yang tengah viral di TikTok dan berhasil mencuri perhatian banyak orang.
Tarian ini cukup unik, memadukan gerakan enerjik dengan ekspresi wajah melankolis yang menghadirkan kesan semangat bercampur kesedihan. Musik yang mengiringi gerakan mereka cepat dan dinamis, dengan irama jedag-jedug yang populer di kalangan warganet.
Ternyata, kelompok yang menampilkan tarian ini berasal dari Kampung Babakan Baru, Desa Bojongkembar, Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Di balik viralnya tarian ini, ada seorang pria bernama Gunawan atau yang akrab disapa Sadbor. Dialah pencetus gerakan ini, dan kini, sekitar 300 orang warga dari kampungnya dan kampung sekitar telah bergabung dengannya untuk berjoget live di TikTok dan mendapatkan saweran dari para penonton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum memiliki banyak pengikut, Sadbor memperkenalkan tarian ini lewat akun TikTok-nya, @sadbor86. Popularitasnya melejit dengan cepat, dan per Sabtu, 2 November 2024, akun tersebut sudah disukai sebanyak 9,7 juta kali dan memiliki lebih dari 696 ribu pengikut.
Siapa Sosok Gunawan Sadbor?
Gunawan tercatat sebagai warga Kampung Babakan Baru RT 05/09, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Pada, Senin 28 Oktober 2024 lalu, detikJabar berkesempatan berbincang dengan Sadbor di tengah kesibukannya dalam menari secara live di TikTok.
Awal mula, Sadbor melakukan live dilakukan saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia pada tahun 2019-2020 lalu. Sebelum tenar seperti saat ini, Sadbor memiliki profesi sebagai penjahit keliling.
“Nah (saya) kan sudah ada di Jakarta lagi (kerja) jahit keliling. Nah pas lagi jahit keliling, Sadbor sambil live ada yang ngasih mawar, ngasih koin juga,” kata Sadbor
Sadbor mengungkapkan, awalnya dia tak tahu jika koin itu dapat bernilai rupiah. Tiba-tiba dia melihat saldo di akun TikTok-nya bertambah menjadi Rp60 ribu. Dirasa menguntungkan, Sadbor pun meninggalkan pekerjaannya sebagai penjahit. Sadbor juga berinisiatif joget challenge di akun TikTok-nya, hal itu dilakukan agar cuan yang dia dapat banyak dan melebihi penghasilan sebagai penjahit.
“Nah sudah ke sini-sini Sadbor jahit vermak ditunda, disimpan dulu, terus joget-joget challenge, guling-guling, mandi lumpur pun sempat, apa aja gaskeun. Apapun jadi host ya mau dikenal banyak orang,” ujarnya.
Sejak saat itu dalam sehari, ia menghabiskan waktu live di TikTok selama empat jam. Selama empat jam itu, ia dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah sebesar Rp300 sampai Rp400 ribu.
“Kalau awal-awalnya Sadbor kurang lebih untuk sendirian paling ada Rp300-Rp400 ribu. Sekarang kan banyakan, bawa orang bawa rejeki juga ada Rp3 juta, ada Rp4 juta, tergantung lah kita bagi-bagi,” ungkapnya.
Dengan kegiatan joget secara live ini, Sadbor membuka lapangan kerja baru bagi banyak orang yang ada di kampungnya dari mulai petani, pekerja yang terkena PHK, pedagang keliling, pengangguran bahkan Ketua RT. Dari hasil live di akun TikTok-nya itu, ia mengambil keuntungan sebesar 20 persen dan sisanya dibagikan secara merata.
Meski demikian, ia menyadari pekerjaan tersebut tak menjanjikan. Terlebih, kata dia, ada saja netizen yang menghujat, namun tetap ditanggapi dengan kepala dingin.
“Tentu nggak menjanjikan juga soalnya memang kelihatannya kayak mudah, tapi kan kalau akunnya sepi orang juga nggak mau ini (memberi gift). Jadi untuk teman-teman semuanya juga jangan terlalu mengharapkan di TikTok karena TikTok itu tidak akan selamanya indah, tidak akan selamanya ramai, tidak akan selamanya di atas,” terangnya.
Sayangnya, di tengah kesuksesannya, nasib berkata lain. Kejayaan Sadbor sebagai pelopor tarian “Beras Habis, Live Solusinya” harus terhenti ketika pihak kepolisian mengamankannya atas dugaan terlibat dalam promosi judi online. Kepala Desa Bojongkembar, Solehudin Wahid, mengonfirmasi penangkapan ini dan mengatakan bahwa ada tiga orang dari Kampung Babakan Baru yang turut diamankan.
“Betul, ada tiga orang yang diamankan polisi. Kalau dari kabar yang beredar dan yang saya terima karena terafiliasi judi online,” kata Soleh, Sabtu (2/11).
Selain warganya, secara pribadi Kades Soleh juga mengenal dekat sosok Sadbor. “Dia pernah bekerja sebagai penjahit keliling, setelah itu dia pulang kampung tahu-tahu langsung joget live di Tiktok,” ujarnya.
Soleh juga mengungkap sosok Sadbor yang dikenal sebagai figur dermawan. Sadbor dikenal kerap menjadi solusi ketika ada warga yang mengalami kesulitan. Tidak hanya itu, ia juga membantu infrastruktur lingkungan di sekitar tempatnya tinggal.
“Sadbor suka bantu-bantu, apalagi kalau ada hari besar Islam, dia berbagi ke anak yatim, maulidan, rajaban, ada yang meninggal suka bantu biaya pengajian. Sosok yang dermawan,” ungkapnya.
“Alhamdulillah terjalin komunikasi dengan baik dengan Sadbor, saya suka beri arahan, soal harus kuat mental karena bermedia sosial itu seperti ada haters juga, untuk waspada judi online saya belum sempat mengingatkan hanya kaitan narkoba karena banyak anak muda ikutan saya sempat mengimbau soal narkoba,” tuturnya.
Kabar penangkapan Sadbor dibenarkan oleh Kapolres Sukabumi, AKBP Samian. “Benar, yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan,” ujar Samian, Jumat (1/11) kemarin.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri menuturkan, Sadbor diamankan karena diduga terlibat promosi judi online. Namun pihaknya masih terus melakukan penyelidikan terkait hal itu. “Masih dalam penyelidikan, dugaan yang kita kantongi terlibat promosi judi online,” jelas Ali.
Saat ini, Sadbor masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian. “Yang bersangkutan masih dalam pemeriksaan di Unit Tipidter,” tambahnya.
(wip/iqk)