Surabaya –
Debat kedua Calon Gubernur Jawa Timur Kembali menyoroti kontribusi lulusan SMK pada tingkat pengangguran terbuka di Jawa Timur. Hal ini terlontar dari pertanyaan nomor 2C yang diambil Paslon nomor urut dua, Khofifah Indar Parawansa- Emil Elistianto Dardak.
Khofifah mengakui persoalan ini sebagai masalah yang perlu dicari bersama-sama solusinya. Khofifah juga menyampaikan pemprov telah menjalin kerja sama dengan institusi di luar negeri.
“Kerja sama nya tentu dengan industri industri strategis juga kerja sama dengan beberapa negara, kita juga memiliki tempat sampai kemudian kita sebut kampung Jepang karena memang disiapkan alumninya untuk menjadi nakhoda di kapal pelayaran ke Jepang.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga menyebut program magang yang saat ini telah berlangsung selama satu semester mampu memberikan pengalaman pada para calon pekerja
“Kita harapkan bahwa ada ekosistem ada kedisiplinan ada teamwork yang mereka juga akan beradaptasi dengan dunia kerja jadi pada posisi seperti inilah kami berharap bahwa spesifikasi peranan yang mereka Bisa siapkan akan berseiring dengan komunitas di mana mereka akan bekerja pada akhirnya.”
Debat memanas saat calon gubernur nomor urut 1, Luluk membantah pernyataan Khofifah. Ia berkomitmen akan Menyusun kurikulum SMK yang lebih sesuai dengan dunia industri melibatkan pakar dunia Pendidikan, sekolah dan pemerintah.
“Ini agak paradoks dengan di Jatim karena angka pengangguran terbuka justru disumbangkan oleh SMK. Bahwa tidak ada perencanaan yang sangat matang dan berbasis pada studi analisis mendalam terkait dengan kebutuhan industri dan juga daya dukung ekosistem di mana SMK itu didirikan.” tegasnya.
Calon gubernur nomor urut 3, Tri Rismaharini menyoroti masalah lain pada SMK. Ia menyebut, mayoritas lulusan SMK yang menganggur merupakan lulusan SMK Swasta.
“Kenapa karena mereka tidak punya fasilitas untuk uji Lab dan sebagainya. Karena itu saat Tuhan mempercayai kami, maka kita tidak pernah membedakan SMK negeri swasta maupun di pondok pesantren.”
Masalah lain yang disoroti Risma adalah terkait pengelolaan SMK oleh BLUD. Menurutnya, sudah sepatutnya Pendidikan dibiayai negara, karena pada dasarnya Pendidikan merupakan tanggung jawab negara.
“SMK itu dikelola dengan BLUD mana mungkin sekolah mencari uang untuk menghidupi pendidikan karena pendidikan itu adalah pendidikan itu adalah kewajiban negara jadi pemerintah harus membiayai itu semua ” terangnya.
Menanggapi jawaban kedua cagub, Khofifah menyoroti fenomena gig economy yang banyak dipilih siswa SMK. Sehingga banyak siswa SMK yang tidak tercatat dalam survei BPS.
“Tetapi bahwa kalau kita keliling siapa yang rajin keliling ke SMK, mereka kalau ditanya mereka akan bekerja dalam satu institusi atau mandiri? Mereka lebih senang menyebut mandiri. Inilah sebetulnya yang disebut gig ekonomi ini adalah dunia ekonomi mereka ingin kontrak jangka pendek bukan jangka Panjang.” Tutur Khofifah.
Tema debat kedua Pilgub Jatim 2024 ini adalah ‘Tata Kelola Pemerintah yang Efektif dan Inovatif Serta Pelayanan Publik Yang Inklusif’. Tema besar ini terbagi dalam 8 sub tema. Pertama soal ‘Budaya dan Birokrasi Modern’, kedua soal Inovasi Tata Kelola Pemerintahan.
Selanjutnya, sub tema ketiga adalah ‘Pelayanan Publik Transparan, Inklusif, dan Berkeadilan’, lalu ‘Partisipasi Publik dan Pemberdayaan Masyarakat’, kemudian ‘Harmonisasi Produk Hukum Daerah dan Meaningful Participation’.
Kemudian, sub tema keenam adalah ‘Optimalisasi Kewenangan Melalui Komunikasi dengan Pemerintahan Pusat dan Daerah’, lalu ‘Tata Kelola yang Menghargai dan Melindungi Keberagaman’, serta terakhir ‘Mitigasi Bencana dan Bantuan Sosial yang Berkeadilan’.
Simak dan saksikan momen Debat Pilgub Jatim 2024 di sini. Ikuti pemberitaan seputar Pilkada Jatim di sini.
Tidak seperti debat perdana, jumlah pendukung masing-masing paslon kali ini dibatasi 100 orang. Pada debat perdana, batas maksimal pendukung untuk masing-masing paslon yang diizinkan masuk ke venue debat mencapai 150 orang.
Durasi waktu juga berbeda dibandingkan dengan debat pertama. KPU Jatim melakukan evaluasi bahwa durasi waktu untuk penyampaian visi-misi dinilai terlalu singkat. KPU pun menambah durasi untuk sesi tersebut.
“Durasi waktu yang kami evaluasi soal visi-misi dapat masukan dari masing-masing paslon, sesi awal penyampaian visi-misi debat pertama dirasa minim kali ini kami longgarkan,” ujar Ketua KPU Jatim Aang Kunaefi.
Terkait kostum debat, Aang mengatakan, pada debat kedua ini tidak ada tema khusus. KPU membebaskan paslon menggunakan kostum sesuai dengan selera masing-masing. Sedangkan pada debat perdana, tema kostumnya yakni baju adat Jawa Timuran.
Sesuai dengan aturan yang ditetapkan KPU Jatim, debat Pilgub Jatim akan digelar 3 kali. Tiga paslon dengan cagub sama-sama perempuan mengikuti debat, yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak, dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta.
Luluk-Lukmanul nomor urut 1 diusung PKB. Khofifah-Emil nomor urut 2 diusung koalisi Gerindra, Golkar, Demokrat, NasDem, PAN, PKS, PPP, PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PBB, PRIMA, Garuda, dan PKN. Terakhir nomor 3, Risma dan Gus Hans diusung PDIP, Hanura, dan Partai Ummat.
(ihc/iwd)