Motif Pria Tikam Tetangga hingga Tewas di Kuansing, Polisi: Dituduh Kirim Santet

Motif Pria Tikam Tetangga hingga Tewas di Kuansing, Polisi: Dituduh Kirim Santet




Kuantan Singingi

Pelaku penikaman tetangga hingga tewas di Cerenti, Kuantan Singingi, Riau bernama Martinus (42) ditangkap. Rupanya, Martinus menikam korban karena kesal diduga telah disantet.

Martinus ditangkap dalam pelariannya ke Sarolangun, Jambi. Dia ditangkap pada Sabtu (26/10/2024) oleh Satreskrim Polres Kuantan Singingi.

Setelah ditangkap, pelaku mengakui telah menikam korban Amri (56) hingga tewas. Termasuk motif dan kronologi penikaman.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Pelaku mengaku sering mengalami sakit pada bagian kepala dan leher. Lalu pelaku memanggil korban dari depan rumah,” ujar Kapolres Kuantan Singingi AKBP Pangucap, Senin (28/10/2024).

Pelaku curiga telah disantet pelaku. Bahkan, pelaku pernah mendengar korban mengirim santet dan pernah melihat korban memukul kelopak bunga kepala yang diyakini sengaja mengirim santet.

“Pelaku sakit hati dan kesal karena pelaku pernah mendengar korban mengirimkan santet kepada pelaku. Pelaku juga melihat di depan rumah korban memukul kelopak bunga kelapa yang mana menurut pelaku penyakit yang pelaku alami adalah kiriman santet dari korban,” kata Pangucap.

Atas kecurigaan itu, pelaku memanggil korban dari depan rumah. Saat korban keluar, pelaku sempat meminta korban menghentikan dan tak mengirim santet.

“Di depan rumah pelaku bilang ‘Berhentilah mengguna-guna aku, kalau kau laki-laki keluarlah. Sudah sakit sakit badan aku ini’. Kemudian lorban keluar dari dalam rumahnya menuju rumah tempat tinggal pelaku,” kata Kapolres.

Saat itulah pelaku lalu masuk ke rumah dan mengambil sebilah pisau. Tanpa basa-basi lagi, pelaku langsung menikam korban.

“Pelaku lalu masuk ke dalam rumah untuk mengambil sebilah pisau yang terletak di rak bawang. Pelaku langsung menusuk di bagian perut sebelah kanan korban hingga perut sebelah kiri,” kata Pangucap.

Pelaku Jilat Darah Korban

Korban yang ditikam lalu menyelamatkan diri. Saat itulah anak korban datang untuk melihat orang tuanya yang cekcok dengan tetangga.

“Setelah menikam pelaku melihat ada darah menetes, di ujung pisau yang ada darahnya dijilat, lalu pisau itu dimasukkan ke dalam koper yang sudah di atas sepeda motor dan kabur,” kata Pangucap.

Kasat Reskrim Polres Kuantan Singingi AKP Shilton mengatakan sebelum ditangkap pelaku kerap berpindah-pindah tempat. Dia kemudian bergeser ke Jambi pakai sepeda motor dan mencari pekerjaan.

“Pelaku setelah kejadian kabur ke Baserah, Pangean tempat keluarganya. Lalu geser ke Muaro Jambi, Sarolaongun dan kabur pakai sepeda motor itu,” kata Shilton.

Dalam penggeledahan di rumah, personel Satreskrim juga menemukan bukti-bukti lain. Salah satunya boneka yang diduga dipakai pelaku untuk guna-guna dan ritual.

“Ada juga di rumah pelaku kami temukan boneka-boneka yang pengakuannya dia pakai. Intinya pelaku kesal dan sakit hati sama korban karena merasa disantet, itu ada juga dia lihat korban pukul-pukulkan bunga kelapa di depan rumah yang diyakini untuk guna-guna. Dituduh kirim santet,” kata Shilton.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dan Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman yakni maksimal pidana mati atau seumur hidup.

(ras/mjy)



Source link

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *