Media sosial dipercaya menjadi salah satu wadah efektif untuk memaksimalkan waktu kampanye yang tinggal sebulan lagi. Memanfaatkan media sosial tak butuh dana banyak, namun bisa menjangkau penonton seluas mungkin.
Masing-masing calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024 menggunakan media sosialnya, sebagai senjata untuk memperkuat strategi agar terpilih memimpin Jawa Barat. Pengamat Komunikasi Politik dan Dosen Universitas Islam Bandung (Unisba) Muhammad E Fuady menyebut, Instagram menjadi salah satu media sosial yang termudah untuk diakses selain YouTube dan TikTok.
“Sebetulnya perlu dilihat semua jenis media sosial, tapi kalau ada keterbatasan maka ada tiga media yang paling banyak digunakan itu YouTube, TikTok, dan Instagram. TikTok memang lebih luas isunya karena banyak netizen yang membuat isu tentang kandidat tertentu. Kalau ruang kandidat mungkin di Instagram,” ucap Fuad, Jumat (25/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana kekuatan media sosial keempat kandidat Pilgub Jabar dari akun resmi Instagram mereka? Simak berikut ulasan dari pakar Komunikasi Politik pada detikJabar.
Acep Adang-Gita KDI
Paslon nomor urut 1, Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwinatarina atau Gita KDI menurut Fuad masih rajin menyasar segmentasi terkuatnya, yakni barisan santri. Acep memiliki jumlah followers yang lumayan, yakni 88.900 pengikut di instagram resminya @acepadangruhiat. Ia juga sudah mem-branding instagramnya sebagai Calon Gubernur Jawa Barat, lengkap dengan tagline-nya.
“Pak Acep kita bisa cermati sebulan yang lalu tampaknya belum dikelola secara sungguh-sungguh, karena saat itu masih ditulis media sosial dikelola oleh tim Calon Gubernur. Nah itu akan membuat pemilih merasa tidak berkomunikasi langsung dengan calonnya,” kata Fuad.
Menurutnya, penjelasan sebagai Calon Gubernur nomor urut 1 lengkap dengan slogan ‘Jabar Bahagia’ menjadi poin plus untuk membuat masyarakat mengenalnya. Meski memang jumlah pengikut Acep masih terbatas dan tidak sebanyak kandidat lain.
Acep juga banyak menonjolkan aktivitasnya di pesantren dengan kelompok keagamaan. Tak ada yang salah dengan hal itu, hanya saja Fuad menilai Acep belum bergerak menyasar segmentasi pemilih yang lebih luas.
Sementara pasangannya, Gita KDI punya followers yang lebih banyak, yakni 263.000 pengikut di akun @gita_kdi. Tapi, Gita belum memasang pengenalan sebagai Calon Wakil Gubernur Jabar.
Ia masih agak terfokus dengan backgroundnya sebagai pedangdut dan sedikit menampilkan track record karir di parlemen. Dari segi engagement, penonton videonya rata-rata tembus beberapa ribu hingga puluhan ribu orang.
“Ya itu sah-sah saja meski engagement Pak Acep jadi terbatas. Kalau Gita kan dulu artis dan followers sudah banyak, dia lebih banyak menampilkan kesehariannya. Sekarang mungkin lebih banyak menampilkan aktivitas bertemu dengan calon pemilih di berbagai daerah,” ucap Fuad.
“Cuma di profilnya belum ditulis info bahwa sebagai Cawagub. Padahal kalau mendekati hari H, itu perlu agar publik agar lebih paham. Sebab publik itu mencari info, dan Gita butuh menonjolkan itu,” sambungnya.
Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja
Bergeser ke paslon nomor urut 2, Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja. Instagram resmi Jeje Wiradinata memiliki jumlah pengikut yang paling sedikit dari kandidat lainnya, yakni 9.261 followers di instagram resmi @wiradinatajeje. Fuad menilai ini identik dengan generasi lawas atau generasi X, yang tak terlalu memedulikan media sosial.
Pada bio instagramnya, Jeje memasang track recordnya di dunia politik seperti periode menjadi anggota parlemen hingga menjadi kepala daerah. Ia rajin mengunggah kegiatannya saat bertemu dengan masyarakat.
“Jeje ini memang memiliki followers paling sedikit, ini mungkin tipikal generasi lama yang tidak memanfaatkan media sosial. Terlebih selama ini konstituen di Ciamis dan Pangandaran itu keterlibatan di media sosialnya rendah jadi ini wajar. Tapi Pak Jeje juga harus aware bahwa media sosial menjadi alat yang efektif meraih perhatian publik,” ujar Fuad.
Ia menilai bahwa publik yang dibidik tampak sasarannya belum serius. Jeje harusnya mulai profesional mengelola media sosialnya.
Di lain sisi, pamor Jeje di media sosial nampaknya agak tersokong oleh pasangannya, Ronal Surapradja. Komedian dan pembawa acara itu punya pengikut sebanyak 157.000 orang di akun resminya @rocknal.
Ronal juga tak nampak terlalu menunjukkan branding sebagai Calon Wakil Gubernur Jabar. Tapi dalam setiap unggahan banyak memperlihatkan kesehariannya bersama warga dari rumah ke rumah, warung ke warung, yang mungkin jadi salah satu strategi berkampanye. Penonton videonya rata-rata tembus belasan hingga puluhan ribu orang.
“Pak Jeje ini padahal sebagai Kepala Daerah sebelumnya untuk running for power di Pilgub ini harus mulai profesional mengelola media sosial. Tapi Pak Jeje disokong Ronal sebagai seleb yang masih berusia mudac lingkungan pertemanannya luas pakai media sosial juga, jadi pasti lebih serius mengelola itu,” ujar Fuad.
“Tapi kalau saya lihat, Ronal engagement-nya juga masih terbatas. Jadi ya sebetulnya masih kalah dengan paslon yang akan dibahas selanjutnya,” imbuh dia.
Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie
Kekuatan yang imbang, menampilkan kekompakan, dan saling menyokong satu sama lain agaknya terlihat di media sosial Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie. Syaikhu punya jumlah pengikut yang cukup lumayan, yakni 303.000 followes di akun resminya, @syaikhu_ahmad_.
Syaikhu mempromosikan dirinya sebagai Calon Gubernur Jabar di bio instagramnya. Unggahannya pun beragam, ada yang tengah kampanye, mencoba meracik kopi, silaturahmi ke tokoh agama, sampai membuat quotes saat sedang cukur rambut.
“Syaikhu-Ilham ini media sosialnya berimbang, saling menyokong satu sama lain karena followersnya tinggi meski jumlah engagement viewers relatif terbatas. Tapi Ilham bisa tembus sampai ratusan ribu viewers. Terlihat Ilham ini juga nampaknya pakai konsultan komunikasi yang tepat, medsosnya di-manage dengan baik,” tutur Fuad.
Keduanya juga rajin menampilkan visi tagline, yakni silih asih, silih asuh, dan pilih asih. Sehingga menurut Fuad, publik melihat adanya cara komunikasi yang pas. Ilham juga cukup mencermati aktivitasnya, menampilkannya di story dan disimpan rapi di highlight agar publik bisa melihat kegiatannya dari daerah manapun.
Apalagi, Ilham juga punya pengikut dan viewers yang cukup banyak dengan konten yang tak kalah beragam. Ia punya 229.000 pengikut di instagram @ilham.a.habibie dengan rata-rata penonton video mencapai ribuan hingga jutaan orang.
“Hal ini mempermudah karena publik ingin tahu aktivitas apapun yang dilakukan para paslon. Pak Ilham ini juga dari konten sudah maksimal, jadi meski usianya relatif tua yakni 61 tahun, tapi berusaha meraih gen z,” katanya.
“Pak Ilham kan juga pernah di Jerman jadi punya latar yang lebih cair, mengutamakan egaliter, setara, dan dia mau untuk melihat apa yang happening dan dia mau melakukan hal itu. Kalau PakSyaikhu lebih ke silaturahim, kelompok konstituen banyak dimunculkan,” sambung Fuad.
Simak Video “PKB Lirik Sandiaga Maju di Pilgub Jabar: Konon Katanya Mau“
[Gambas:Video 20detik]