Otoritas junta Myanmar menangkap seorang mantan perwira militer, yang juga menantu mantan pemimpin junta di negara tersebut. Penangkapan ini berkaitan dengan komentar dalam postingan Facebook yang dianggap mengancam “perdamaian dan stabilitas”.
Junta militer Myanmar telah menindak keras setiap perbedaan pendapat yang ada sejak menggulingkan pemerintahan sipil yang demokratis tahun 2021 lalu, dengan penyensoran sistematis dan pengawasan terhadap komentar-komentar online.
Tim informasi junta Myanmar dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (25/10/2024), menyatakan bahwa Nay Soe Maung, perwira militer yang ditangkap, telah menggunakan akun Facebook-nya untuk “mengancam perdamaian dan stabilitas”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayah mertua Nay adalah Than Shwe yang memimpin junta Myanmar sebelumnya selama dua dekade. Junta Myanmar saat ini dipimpin oleh Min Aung Hlaing.
Nay ditahan di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar, pada Rabu (23/10) waktu setempat. Tidak dijelaskan lebih lanjut oleh tim informasi junta Myanmar soal apa isi postingan Facebook yang membuat Nay ditangkap.
Pernyataan tim informasi junta Myanmar menyebut bahwa Nay telah “didakwa” tetapi tidak dijelaskan secara spesifik soal dakwaannya tersebut.
“Junta akan terus mengambil tindakan terhadap orang-orang yang membuat propaganda online yang mengancam perdamaian dan stabilitas negara,” tegas tim informasi junta Myanmar dalam pernyataannya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.