Liam Payne Meninggal Dunia, Cerita soal Kesehatan Mentalnya Kembali Disorot

Liam Payne Meninggal Dunia, Cerita soal Kesehatan Mentalnya Kembali Disorot



Jakarta

CATATAN: Informasi ini tidak untuk menginspirasi siapapun bunuh diri. Jika Anda memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera mencari bantuan dengan menghubungi psikolog atau psikiater terdekat. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami tanda peringatan bunuh diri, segera hubungi Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes 021-500-454 atau hotline lain yang bisa diakses selama 24 jam di D’Patens 24 (Dukungan Psikososial Antisipasi melalui Hotline Service 24 jam) pada nomor 0811 979 10000

Mantan penyanyi One Direction Liam Payne ditemukan tewas di luar sebuah hotel di Buenos Aires. Pria berusia 31 tahun itu jatuh dari balkon kamarnya di lantai tiga.

Sebelum meninggal, Payne telah lama bersuara terkait perjuangannya dengan kesehatan mental dan kecanduan. Mantan vokalis One Direction itu sebelumnya mengatakan bahwa ia mengonsumsi alkohol untuk mengatasi kesuksesan besar One Direction.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Banyak orang yang bermasalah dengan kesehatan mental yang tidak benar-benar mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan, dan saya pikir itu sedikit menjadi masalah dalam industri kami,” katanya pada tahun 2019, dikutip People.

“Hal yang sama terjadi pada semua orang, yang telah terjadi sejak tahun 70-an . Anda tahu apa jebakannya dan jika Anda cukup beruntung, seperti saya, untuk dapat keluar dari skenario itu dan kembali ke rasa normalitas, maka Anda tahu itu sedikit berbeda.”

Payne mengaku sering mabuk lantaran menurutnya tak ada cara lain untuk memahami apa yang sedang terjadi padanya.

Dirinya juga mengaku sempat memiliki pikiran bunuh diri selama menjadi anggota One Direction. Hal ini dikarenakan ia merasa berada di titik terendah pada saat itu.

“Saya khawatir seberapa jauh titik terendah saya akan berada. Di mana titik terendah bagi saya? Dan Anda tidak akan pernah melihatnya. Saya sangat pandai menyembunyikannya. Tidak seorang pun akan pernah melihatnya…,” imbuhnya.

“Ada beberapa hal yang sama sekali tidak pernah saya bicarakan. Itu sangat, sangat, sangat parah. Dan itu menjadi masalah. Dan baru setelah saya melihat diri saya sendiri setelah itu, saya berpikir, ‘Baiklah, saya harus memperbaiki diri,”

Payne juga sempat menghabiskan hampir 100 hari di fasilitas rehabilitasi di Louisina pada 2023. Ia merasa senang lantaran lebih mampu mengendalikan hidupnya setelah keluar dari rehabilitasi.

(suc/naf)



Source link

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *