Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang disebutnya gagal mencegah Israel menembaki pasukan penjaga perdamaian yang ada di wilayah Lebanon bagian selatan.
Dalam beberapa hari terakhir, sedikitnya lima tentara yang tergabung Pasukan Interim PBB di Lebanon atau UNIFIL mengalami luka-luka imbas pertempuran antara militer Israel dan kelompok Hizbullah yang terjadi di Lebanon bagian selatan. Terdapat dua tentara nasional Indonesia (TNI) di antara korban luka tersebut.
Kecaman dari berbagai negara, termasuk sekutunya Amerika Serikat (AS), menghujani Tel Aviv atas insiden tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erdogan dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Selasa (15/10/2024), menyebut PBB juga disalahkan karena gagal memberikan sanksi terhadap Israel atas perangnya dengan Hizbullah di Lebanon dan dengan Hamas di Jalur Gaza.
“Citra PBB yang tidak bisa melindungi personelnya sendiri sungguh memalukan dan mengkhawatirkan,” cetus Erdogan dalam pernyataan terbaru yang disiarkan televisi lokal Turki.
“Sejujurnya, kita bertanya pada diri kita sendiri, apa yang ditunggu oleh Dewan Keamanan (PBB) untuk menghentikan Israel,” ucapnya.
“Bisakah Anda mempercayainya? Tank-tank Israel menembus zona UNIFIL, menyerang tentara-tentara penjaga perdamaian, bahkan melukai beberapa dari mereka, tapi Dewan Keamanan PBB memutuskan hanya menyaksikan semua kriminalitas ini dari posisinya — itulah yang kita sebut ketidakberdayaan,” sebut Erdogan.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.