Jakarta –
Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) berziarah ke Makam Pangeran Jayakarta di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Di lokasi itu, RK dicurhati masalah perluasan makam yang tak pernah selesai sejak lama.
Kedatangan RK disambut oleh Ketua DKM Masjid Assalafiyah Pangeran Jayakarta, Raden Manaf Triyati. Raden Manaf mengaku pihaknya terbuka dengan kedatangan RK.
“Kedatangan Pak RK ini bersilaturahmi, ziarah ke makam Pangeran Jayakarta. Dimana Pangeran Jayakarta ini adalah pendiri Jakarta. Jadi saya sebagai tuan rumah sudah kewajibannya nyambut tamu,” kata Manaf di kawasan Masjid Jami Assalafiyah, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (7/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Raden Manaf turut menitip pesan kepada RK tentang kendala perluasan lahan yang disebutnya tak kunjung terselesaikan sejak masa jabatan Presiden Joko Widodo sebagai Gubernur Jakarta.
“Pesannya banyak sudah pasti dong. Mau Pramono Anung juga kemaren (sudah disampaikan). Saya punya program Pemda DKI yang dari Jokowi jadi gubernur (2012), tidak pernah diselesaikan,” ucap Manaf.
“Dari tahun 2010, dari 41 bidang yang memperluaskan makam Pangeran Jayakarta terbebaskan, tersisa 5 bidang yang belum dibebaskan karena memang terbentur Pilpres, Pilgub, Covid. Nah harapan kepada Kang Emil kalaupun jadi pasti yang namanya pembebasan itu membutuhkan SK Gubernur,” sambungnya.
Karena itu, pihaknya meminta RK dapat menyelesaikan program tersebut jika terpilih menjadi gubernur nantinya. Dia berkelakar akan memprotes RK jika tak menepati janjinya.
“Jadi saya wajar minta sama Kang Emil nanti dilanjutkan ini proyek ini. Kalau Pak Emil jadi, terus bohong kita uber aja rame-rame nih, saya yang demo nomor satu sama wartawan,” ucap dia.
Pada kesempatan itu, RK menjelaskan maksud kedatangannya ke makam Pangeran Jayakarta. Dia mengatakan lawatannya itu adalah bagian mempelajari jakarta dengan paripurna.
“Dimulai selalu dari sejarah, pertama sejarah dari Jakarta yang tadi 1.527 adalah salah satu titik yang termulianya adalah makam Pangeran Jayakarta. Kita belajar secara bacaan tapi juga belajar secara ziarah,” ujar RK.
“Bung Karno kan Jas Merah ya. Jangan sekali-kali melupakan sejarah, jadi kita belajar kearifan hikmah apa sehingga Jakarta kota global pasti tidak akan jauh dari nasihat nasihat para pendiri Jakarta,” sambungnya.
Terkait harapan yang telah disampaikan Raden Manaf, RK menyebut memang menjadi tugas pemimpin untuk menyelesaikan masalah yang ada.
“Setiap saya pergi selalu ada aspirasi, tugas pemimpin kan membereskan permasalahan. Ternyata masih ada utang permasalahan yang nanti insyaallah jika takdirnya ada kita bereskan. Tidak hanya di sini tapi di tempat tempat lain juga,” jelas RK.
(ond/aik)