Menikmati Geliat Pasar Seni Rupa

Menikmati Geliat Pasar Seni Rupa




Jakarta – Tak ada yang bisa mengalahkan Art Jakarta di edisi ke-14 kalinya tahun ini. Sukses dengan penyelenggaraan tahun lalu di JIExpo Kemayoran, penyelenggara Art Jakarta tetap yakin buat menggelar di lokasi yang sama sepanjang 4-6 Oktober 2024.

Apa yang terjadi? Benar saja, sejak hari pertama pembukaan pada Jumat (4/10) pukul 13.00 WIB, tamu undangan VIP khususnya para kolektor sudah berbondong-bondong ke JIExpo Kemayoran. Belum saja opening, mereka sibuk mengincar karya seni yang bakal dibeli.

Di booth Museum of Toys, berbagai karya seni yang dipamerkan bak ‘kacang’. Semua digemari dan dapat apresiasi positif. Bahkan Clowdy Boys karya Kong Andri yang buat 100 patung balon ‘jamur’ limited edition yang dibagikan secara cuma-cuma, ludes dalam waktu 1,5 jam.

Ibarat cendramata, sehabis mereka beli lukisan, patung balon itu dikasih kepada mereka yang mau registrasi data. “Kami sengaja bikin 100 pcs, limited edition buat mereka yang mau. Satu patung balon dibikinnya bisa sampai sebulan. Tapi kami apresiasi karena ada pesan yang mau disampaikan lewat isu lingkungan ini,” terang Founder Museum of Toys, Win Satrya kepada detikpop.

Lihatlah booth lainnya, di Galeri Zen 1 saat memamerkan karya seni instalasi berskala besar lainnya hasil kolaborasi Mulyana alias Mang Moel yang identik dengan rajutan warna-warni dan Yudi Sulistyo dengan Kapal Tanpa Lautan.

Yudi Sulistyo yang menampilkan perahu seukuran aslinya terpampang nyata dan tampak gigantik. Tapi lihatlah bagian sekitarnya, rajutan Mang Moel sukses memadukan karya Yudi dengan ciamik dan tanpa cela sedikit pun.

Kurator Rizki Zaelani yang menyeleksi buat pameran kolaborasi cerita, kedua seniman punya cara dan gaya masing-masing dengan medium berkarya. “Yudi terkenal dengan material besi dan bentuk seperti ini, idenya nah bagaimana kalau dipadukan dengan rajutan Mang Moel, karena itulah kami (Galeri Zen 1) mengajaknya kolaborasi,” terangnya kepada detikpop.

Apakah berhasil dengan penjualannya mengingat dua karya tersebut berskala besar? Sembari berkelakar, Rizki menuturkan tadi ada beberapa kolektor yang sempat bertanya salah satunya pemilik art space terbesar di kota Bandung, Jawa Barat.

“Beliau sempat nanya, berapa harganya, sudah bilang ‘Menarik ini idenya’, ‘Gagasan kolaborasinya bagus’, tapi pas ditanya cara bersihinnya gimana, beliau masih manggut-manggut. Kita tunggu saja ya,” terangnya.

Sama halnya dengan lukisan Word of Nature karya Rahayu Retnaningrum di booth UOB Art Space yang juga diminati. “Tadi sudah ada kolektor yang bertanya-tanya dan minat beli dengan harga yang dipasarkan,” katanya kepada detikpop.

Momen itu terjadi di jam kunjungan VIP saat Art Jakarta baru saja dibuka. Seniman muda yang sukses gelar pameran tunggal Tension Attention di Artsphere Gallery pada April 2023 itu juga semringah karena lukisan lainnya juga diminati kolektor.

Art Jakarta 2024 memanglah sebuah pasar seni rupa. Jika kamu ngeh dengan konsep pasar, maka Art Jakarta jadi hub dan melting pot yang memadai bagi seluruh ekosistem seni. Ada booth yang memajang 73 galeri seni beserta area affordable price lainnya di hall FnB, ada kolektor yang memburu, dan ada pengunjung atau masyarakat umum yang turut heboh dengan hype Art Jakarta sepanjang akhir pekan.

Hasilnya, adalah geliat pasar seni yang bertumbuh dan tumpah ruah. Art Jakarta juga jadi destinasi wajib para seniman setiap tahunnya selain Art Jakarta Gardens yang konsep jualannya di outdoor atau luar ruang.

Bukan Art Jakarta namanya kalau nggak bikin kehebohan juga di media sosial. Lihatlah geliat laman X maupun TikTok, berbagai pemandangan nyeni yang gen Z banget hilir-mudik di linimasa sepanjang akhir pekan ini. Kalau kamu anak seni, nggak ngetren kalau belum ke Art Jakarta.

Cus, hari ini terakhir ya detikers. Dibuka mulai 11.00 sampai 20.00 WIB!

(tia/dar)



Source link

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *