Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru, Shigeru Ishiba mengutuk serangan rudal Iran terhadap Israel sebagai hal yang “tidak bisa diterima”. Ishiba juga memperingatkan agar tidak terjadi eskalasi ke dalam perang besar-besaran.
Pernyataan Ishiba itu, seperti dilansir AFP, Rabu (2/10/2024), disampaikan setelah melakukan percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyusul pengangkatannya sebagai PM Jepang oleh parlemen pada Selasa (1/10) waktu setempat.
“Serangan Iran tidak bisa diterima. Kami mengutuk keras serangan ini. Namun pada saat yang sama, kami ingin bekerja sama (dengan AS) untuk meredakan situasi dan mencegahnya meningkat menjadi perang penuh,” tegas Ishiba saat berbicara kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ishiba yang merupakan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Jepang ini, mendukung pembentukan aliansi militer regional untuk pertahanan bersama seperti yang dilakukan oleh Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Dalam pernyataannya, Ishiba mengatakan aliansi pertahanan Jepang-AS “diperkuat secara signifikan” di bawah pendahulunya, mantan PM Fumio Kishida.
Kishida berupaya melipatgandakan belanja pertahanan dan meningkatkan hubungan dengan AS dan negara-negara lainnya yang terguncang oleh kebangkitan China dan aksi Rusia juga Korea Utara (Korut).
“Saya ingin mewarisi kebijakan tersebut dan berusaha menjadikannya lebih kuat,” ucap Ishiba menuturkan apa yang disampaikan dirinya kepada Biden.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa kami juga ingin memperkuat jaringan negara-negara yang berpikiran sama,” imbuhnya, sembari menyebut Korea Selatan (Korsel), Australia, India dan Filipina.
Lihat juga Video ‘Penampakan Dampak Banjir di Noto Jepang yang Tewaskan 7 Orang’:
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.