Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengutuk serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon yang padat penduduk sebagai “kejahatan perang yang mencolok.”
“Serangan yang dilakukan … oleh rezim Zionis di kawasan Dahiya di Beirut merupakan kejahatan perang yang mencolok, yang sekali lagi mengungkap sifat terorisme negara rezim ini,” kata Pezeshkian dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Iran, IRNA pada Sabtu dini hari waktu setempat, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (28/9/2024).
Israel mengatakan serangannya menargetkan “markas besar” kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, sekutu Iran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pezeshkian bersumpah Iran “akan berdiri bersama bangsa Lebanon dan poros perlawanan”.
Serangan Israel pada hari Jumat (27/9) tersebut, sejauh ini merupakan yang paling dahsyat yang menghantam Beirut sejak Israel mengalihkan fokusnya dari perang di Gaza ke Lebanon minggu ini. Serangan-serangan Israel tersebut menghantam benteng-benteng Hezbollah di seluruh Lebanon dan menewaskan ratusan orang.
Kedutaan Besar Iran di Lebanon memperingatkan bahwa serangan itu menandai “eskalasi berbahaya” di Timur Tengah.
“Kejahatan tercela ini… merupakan eskalasi berbahaya yang mengubah aturan main,” kata kedutaan Iran dalam sebuah posting di media sosial X, seraya menambahkan bahwa Israel “akan menerima hukuman yang pantas”.
Simak Video: Video: Penampakan Ledakan di Beirut Lebanon saat Dibombardir Israel