Para demonstran menggelar aksi protes di beberapa kota di wilayah Amerika Serikat (AS) untuk menentang dukungan militer Amerika kepada Israel. Unjuk rasa ini digelar ketika risiko konflik besar-besaran semakin meningkat di Timur Tengah usai Tel Aviv menggempur Lebanon.
Para aktivis antiperang dalam aksi tersebut bahkan menuntut embargo senjata terhadap Israel, yang merupakan sekutu dekat AS.
Puluhan demonstran berkumpul di Herald Square di New York City pada Selasa (24/9) malam waktu setempat, dengan membawa spanduk bertuliskan “Jangan ganggu Lebanon sekarang” dan “Tidak ada perang AS-Israel di Lebanon”.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Unjuk rasa tersebut digelar oleh kelompok koalisi ANSWER, yang merupakan singkatan dari “Act Now to Stop War and End Racism”. Demikian seperti dilansir Reuters, Rabu (25/9/2024).
Dalam aksinya, para demonstran meneriakkan slogan-slogan berbunyi “Jangan ganggu Timur Tengah”, “Bebaskan Palestina”, dan “Biden, Harris, Trump dan Bibi: tidak ada yang diterima di kota kami” — merujuk pada Presiden AS Joe Biden, Wakil Presiden Kamala Harris, mantan Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Unjuk rasa yang lebih kecil dengan slogan dan spanduk serupa digelar di dekat Gedung Putih di Washington DC pada Selasa (24/9) malam, bahkan saat hujan mengguyur kota tersebut.
“Serangan Israel di Lebanon dan pengepungan serta genosida yang sedang berlangsung di Gaza dimungkinkan oleh banyaknya bom, rudal dan pesawat tempur yang dipasok oleh pemerintah AS,” sebut kelompok ANSWER dalam sebuah pernyataan.
Disebutkan juga oleh kelompok ANSWER bahwa unjuk rasa serupa juga digelar di beberapa kota lainnya seperti San Francisco, Seattle, San Antonio dan Phoenix.
Simak Video: AS Khawatir soal Eskalasi Konflik di Timur Tengah, Tapi…
Saksikan Live DetikSore:
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.