Pemerintah Arab Saudi menyampaikan keprihatinan terhadap eskalasi konflik yang terjadi baru-baru ini di Lebanon, tepatnya antara militer Israel dan kelompok Hizbullah yang terlibat pertempuran sengit. Riyadh menyerukan kepada komunitas internasional untuk memenuhi tugas-tugas dalam menghentikan konflik regional.
Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (24/9/2024), memperingatkan bahaya meluasnya tindak kekerasan dan dampak serius terhadap kawasan Timur Tengah.
“Kerajaan Arab Saudi mengikuti perkembangan peristiwa terkait keamanan yang terjadi di wilayah Lebanon dengan keprihatinan besar, dan memperbarui peringatan mengenai bahaya penyebaran kekerasan di kawasan, dan dampak serius dari eskalasi itu terhadap keamanan dan stabilitas kawasan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Saudi.
Dalam pernyataannya, Riyadh juga menegaskan dukungan terhadap stabilitas Lebanon dan menekankan perlunya menghormati kedaulatan negara itu sejalan dengan hukum internasional.
Selain Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Mesir dan Yordania juga menyuarakan keprihatinan serupa.
Kementerian Luar Negeri Mesir, dalam pernyataan pada Senin (23/9) seperti dilansir AFP, menyerukan “kekuatan internasional dan Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan intervensi” demi menghentikan “eskalasi berbahaya Israel di Lebanon”.
Kairo yang merupakan mediator utama antara Israel dan Hamas, telah berulang kali memperingatkan terhadap eskalasi regional Israel, yang disebutnya telah “mengancam untuk menyeret kawasan ini ke dalam perang regional yang komprehensif”.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.