Palu –
Asprov PSSI Sulawesi Tengah (Sulteng) telah mengirim surat nota keberatan kepada PSSI Pusat soal kepemimpinan wasit yang tidak fair di laga perempat final sepakbola putra PON 2024 antara Aceh Vs Sulteng. Asprov Sulteng meminta agar pertandingan Aceh Vs Sulteng dirematch atau diulang.
“(Alasan rematch) tidak terima hasil pertandingannya, jadi kalau kita tidak terima hasil pertandingannya, ya kita minta dilakukan rematch,” ujar Ketua Asprov PSSI Sulteng Hadianto Rasyid saat dihubungi detikcom, Senin (16/9/2024).
Hadianto mengatakan surat secara resmi dilayangkan kepada PSSI Pusat pada Minggu (15/9). Pihaknya kini menunggu hasil investigasi dari PSSI terkait kepemimpinan wasit di laga tersebut.
“Artinya juga nanti kan hasil investigasi yang dilakukan oleh PSSI. Kalau misalnya wasitnya tidak benar, berarti pertandingan diulang. Kalau hasil wasit tidak benar, karena posisinya kan (skor) 1-1. Itu pun 1-1 karena praktek buruk wasit, mencari cara agar kita kalah,” tuturnya.
Hadianto mengancam akan menempuh jalur hukum jika PSSI tidak melakukan pertandingan ulang laga Aceh Vs Sulteng. Pihaknya akan melapor ke polisi soal dugaan macth fixing dan kriminalisasi dalam pertandingan.
“Harapannya, PSSI lakukan pertandingan ulang, bukan juga harapan, kita juga meminta agar PSSI melakukan pertandingan ulang, kalau tidak ada pertandingan ulang maka kita akan lakukan langkah hukum. Kita lakukan laporan ke kepolisian, (terkait) kriminalisasi, kriminalisasi lah pertandingan ini,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, laga perempat final sepakbola putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 antara Aceh Vs Sulteng berlangsung ricuh. Pemain Sulteng memukul wasit dan tuan rumah Aceh lolos ke semifinal dengan status menang walkout (WO).
Pertandingan Aceh Vs Sulteng berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9) malam. Laga berlangsung dengan tensi panas dengan tiga kartu merah dan dua hukuman penalti diberikan ke tim Sulteng.
Manajer tim sepakbola Sulteng, Susik menyebut kepemimpinan wasit sangat memihak ke tuan rumah Aceh. Menurutnya, wasit mulai terlihat panik setelah tim Sulteng berhasil menjebol gawang tuan rumah 1-0.
“Pasti kita semua bisa lihat ya di live streaming, TV. Kepemimpinan wasit memang luar biasa, memihak itu luar biasa, jadi ketika Aceh diisi satu gol, yang panik tuh bukan pemain, yang panik bukan penonton akan tetapi perangkat pertandingan yang panik,” kata Susik kepada detikcom, Senin (16/9).
(ata/ata)