Jakarta – Indonesia pernah kebakaran jenggot saat Singapura memonopoli konser Taylor Swift pada, 2 sampai 4 Maret terus berlanjut 7 sampai 9 Maret 2024 lalu di International Stadium Singapura. Kabarnya, Pemerintah Singapura tidak segan-segan menggelontorkan banyak dana untuk memperolek eksklusivitas perhelatan ini.
Dengan membayar kontrak eksklusif sekitar 2-3 juta USD (atau senilai Rp 31,3 miliar hingga Rp 46,9 miliar) per konser, Pemerintah Singapura diproyeksikan akan meraup pendapatan berlipat-lipat ganda. Melansir dari detikPop, Menparekraf RI Sandiaga Uno menyebutkan jika Singapura bisa mengumpulkan hampir 100 juta USD per malam.
“Karena diproyeksikan akan menghasilkan USD 93 juta atau hampir Rp 1,5 triliun di setiap konsernya. Bayangkan kalau kita kali enam, sudah hampir mencapai USD 600 juta,” kata Sandiaga dalam detikPopo, Jumat (23/2/2024) lalu.
Nah, peristiwa ini seolah menjadi trigger untuk Pemerintah Indonesia nih detikers. Dalam sebuah kesempatan, Sandiaga menyambut baik ajakan kolaborasi Pemerintah Thailand.
“Saya sangat memahami apa yang disampaikan Perdana Menteri Thailand. Menurut saya ini sebuah ajakan kita untuk berkolaborasi, karena kita memaknai, bisnis konser musik bertaraf internasional, bertaraf dunia, seperti Taylor Swift ini sangatlah persaingannya ketat, dan membutuhkan keterlibatan pemerintah,” ujar Sandiaga Uno kepada detikcom, Kamis (22/2/2024).
“Oleh karena itu mungkin ASEAN dalam bingkai kerja samanya bisa menawarkan suatu kolaborasi,” sambungnya.
Dari sisi pengalaman, Indonesia sebenarnya sudah memiliki track record baik dalam penyelenggaraan konser. Hadirnya Coldplay dengan tajuk Music of the Spheres World Tour pada pertengahan November 2023 lalu berhasil meraup total pendapatan kotor sampai USD 13,9 juta AS atau setara Rp 215 miliar. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan perolehan mereka di Malaysia yang mencapai 10,9 juta AS saja.
Saat ini, Pemerintah Indonesia telah menepati janjinya. Bruno Mars didatangkan dan direncanakan akan menggelar konser 3 hari di Jakarta International Stadium (JIS). Bruno kembali ke Indonesia setelah kedatangannya pada Maret 2014 lalu. Hadirnya Bruno Mars ke Indonesia tentu saja bukan hanya sebagai hiburan. Ada target-target yang perlu dikejar untuk mendongkrak ekonomi Indonesia yang masih terpapar efek pandemi dan perang.
Tentu saja bukan hanya kemampuan untuk menghadirkan superstar level dunia. Tapi, beberapa hal juga perlu diperhatikan sehingga pengalaman yang muncul tidak akan tereduksi oleh detail-detail kecil yang menjadi nila di segelas susu.
Lalu apakah target yang disiapkan pemerintah terkait konser sebagai pendongkrak ekonomi berhasil diraih? Apa saja yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia agar konser yang dilaksanakan dapat menciptakan ‘singapore experience’ bagi para penonton? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Jurnalis detikPop.
Membahas tentang sebelas warga Jawa Barat yang menjadi korban Tindak Pidana Penjualan Orang (TPPO), detikSore akan menghadirkan Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha. Apa saja usaha pemerintah untuk menyelamatkan para korban? Ikuti diskusinya dalam Indonesia Detik Ini.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
“Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”
(far/far)