Ini yang Bikin Trilogi The Exorcist: Believer Gagal

Ini yang Bikin Trilogi The Exorcist: Believer Gagal




Jakarta – David Gordon Green, sutradara The Exorcist: Believer, memiliki rencana untuk membuat film itu menjadi trilogi dan memanjangkan waralaba tersebut. Sayangnya niatan itu gagal dan terpaksa dibatalkan menyusul rencana lainnya di mana akan hadir film yang dibuat oleh sutradara Mike Flanagan.

David akhirnya buka suara terkait alasan pembatalan film itu. Dalam wawancaranya bersama IndieWire ia mengatakan ada perbedaan yang mendasar dan cukup kompleks di antara mereka. Mulai dari anggaran biaya produksi hingga visi serta ide yang diusung juga tak saling sepaham.

“Ini benar-benar rumit, lama (prosesnya) dan sangat rumit. Kami telah menulis yang berikutnya (film kedua) dan memetakannya untuk (film) yang ketiga. Sekali lagi, ini ambisius dan rumit. Kami pergi ke Eropa untuk melihat lokasi yang sangat luar biasa. Itu salah satu tempat berkumpulnya semua pihak kreatif,” jelasnya.

“Apa yang saya usulkan, dalam hal ambisi profesional saya adalah, saya memerlukan kebebasan berkreasi dan memberi saya batasan anggaran sehingga saya dapat tetap mengendalikannya. Itu adalah sesuatu yang kami pelajari dengan cukup cepat, (dengan) ekspektasi yang tidak terbatas dan sangat menakutkan,” tambahnya.

Sayangnya perundingan dengan pihak eksekutif tersebut tak berjalan dengan baik. Mereka memiliki visi yang berbeda untuk proyek itu yang membuatnya terpaksa mundur.

“Jadi, agar saya dapat menjaga kebebasan berkreasi dan dapat membuat pilihan yang ingin saya buat. Seperti yang Anda lihat di film Halloween, pilihan yang saya buat tidak selalu yang paling populer. Jadi, ia mencoba membuat sesuatu yang saya, dan teman-teman baik saya di Blumhouse dan Morgan Creek, inginkan (agar) properti itu terpenuhi, sebanyak penonton ada di sana dan memiliki selera untuk itu. Saya rasa mereka tidak sedang dalam rencana yang saya sukai,” terang sutradara Halloween Ends.

Believer sendiri memang cukup membuat pihak studio menghabiskan uang yang tak sedikit. Mereka bahkan menggelontorkan hingga Rp 6,1 triliun hanya untuk hak penggunaan kisah tersebut.

Sementara itu biaya produksi yang dikeluarkan mencapai USD 30 juta atau sekitar Rp 463 miliar. Dirilis pada Oktober 2023, film ini hanya mampu meraup pendapatan global sebesar USD 137 juta atau sebesar Rp 2,1 triliun dan hanya mendapatkan skor 22 persen di Rotten Tomatoes.

(ass/pus)



Source link

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *