Jakarta –
RSKT (60) alias ‘Profesor’ disebut sebagai ketua sindikat penipuan terhadap lansia di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut). ‘Profesor’ mengaku sebagai orang asal Malaysia untuk mengelabui korban.
Hal ini diungkapkan tersangka saat berinteraksi dengan Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan dalam konferensi pers di kantor Polsek Kelapa Gading, Selasa (3/9/2024).
“Cara mengelabui korban gimana?” tanya Kombes Gidion kepada tersangka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tuker dolarnya dikasih lebih,” jawab tersangka.
“Ngomongnya gimana?” tanya Gidion lagi.
“Saya dari Selangor, saya mau tukar dolar, nanti saya kasih lebih. Ibu punya rupiah berapa? Nanti saya kasih 2 kali lipat’. Kalau orangnya rakus dapat, tapi kalau yang nggak rakus, nggak dapat,” ujar tersangka.
Setelah dijelaskan, Gidion juga sempat menanyakan kembali apakah tersangka menggunakan metode hipnotis saat berinteraksi dengan korban. Namun, tersangka mengaku tidak ada metode hipnotis.
“Tidak ada cara hipnotis?” tanya Gidion.
“Tidak ada sama sekali,” jawab tersangka.
“Gendam? Atau Bapak tepuk pundaknya?” tanya Gidion lagi.
“Tidak sama sekali. Pure menggunakan kata-kata. Dijamin sama orang bank, kalau uang dolar itu, dolar Singapura dan asli,” ucap tersangka.
Sebelumnya, polisi menangkap empat tersangka penipuan terhadap lansia yang menawarkan tukar rupiah jadi dolar dengan jumlah lebih di Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut). Polisi menyebut dari empat tersangka ini diketuai oleh satu orang yang disebut sebagai ‘profesor’.
“Untuk ketua kelompok yang disebut ‘profesor’ ini adalah Raden Suryo, Raden Suryo alias Profesor ini adalah ketua kelompok dari sindikat penipuan dan penggelapan,” ungkap Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Maulana, Mukarom dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (3/9/2024).
Kompol Maulana menjelaskan Raden Suryo dijadikan ketua kelompok lantaran berusia paling tua di sindikat penipu ini. Meski begitu, dia menyebut, saat perencanaan aksi, semua tersangka ikut terlibat.
“Yang dari awal (perencanaan) sampai eksekusi ini sama-sama,” jelas Maulana.
(taa/taa)