Tanda Kiamat Makin Dekat Muncul di Hutan Tropis

Tanda Kiamat Makin Dekat Muncul di Hutan Tropis




Jakarta

Kiamat adalah kehancuran alam semesta dan seisinya. Pemanasan global termasuk salah satu tanda kiamat bagi kehidupan di bumi menurut pandangan sains.

Dalam sebuah studi dikatakan tanda kiamat muncul pada dedaunan hutan tropis. Menurut laporan para ilmuwan, suhu ekstrem akibat pemanasan global menjadi penyebab gangguan fotosintesis pada daun.

Dilansir dari Science Alert, Sabtu (31/8/2024), ahli ekologi tropis Gregory Goldsmith dari Chapman University di California mengatakan penelitian menunjukkan pohon tropis bisa terus berfotosintesis sampai suhu rata-rata 46,7 °C (116 °F). Meski demikian, dunia tidak menghangat secara merata.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disebutkan pula pada laman Science News bahwa beberapa tanaman mampu bertahan hidup di suhu 50° celsius, namun kemudian mati karena melebihi ambang batas tersebut seperti laporan yang ditulis pada tahun 1864. Lebih dari 150 tahun kemudian, para peneliti melaporkan hal serupa.

Pada 2021 lalu, sebuah penelitian yang melibatkan 147 spesies pohon tropis menunjukkan suhu rerata penyebab gagalnya fotosintesis mencapai angka 46,7 °C. Laporan yang paling baru mengenai suhu ini dilakukan pada 2023 oleh Gregory Goldsmith dan rekan-rekannya.

Mereka melaporkan bahwa setiap setahun sekali sekitar 1 dari setiap 10.000 daun mengalami suhu ekstrem saat fotosintesis. Jadi, saat daun terlalu panas maka protein yang mengubah energi cahaya menjadi gula dalam proses fotosintesis berimbas rusak.

Para peneliti menggunakan data dari ECOSTRESS untuk membandingkan. ECOSTRESS adalah sensor termal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang mampu menangkap suhu vegetasi permukaan bumi dalam piksel 70 meter.

Menurut analisis peneliti, ketika hutan panas dan tanah kering maka suhu di seluruh kanopi mencapai puncak rerata yaitu 34° celsius. Beberapa saluran bahkan melebihi 40° celsius.

Melalui perbandingan itu terlihat detail yang tak terjangkau oleh ECOSTRESS. Peneliti menemukan sekitar 0,01 persen daun di kanopi bagian atas menjadi panas pada suhu di atas ambang batas 46,7° celsius.

Hasilnya, dari penelitian itu para ilmuwan memperingatkan bahwa gangguan fotosintesis dapat membahayakan seluruh hutan jika perubahan iklim tidak dihentikan. Ini terlepas dari jumlahnya yang terhitung kecil.

Peningkatan suhu di hutan tropis saat ini berpotensi menyebabkan daun mati massal. Ahli ekologi Northern Arizona University di Flagstaff, Christopher Doughty dalam jurnal yang dipublikasikan Agustus 2023 lalu itu menyebut temuan mereka menjadi titik kritis yang sangat mengerikan, di mana hutan tropis akan musnah. Namun, ia mengakui masih adanya ketidakpastian.

Ketidakpastian ini disebabkan karena kemampuan adaptasi spesies pohon dan dampak kematian pohon yang belum bisa dipahami dengan baik.

Christopher Still seorang ahli ekologi Oregon State University di Corvallis berasumsi bahwa ketika daun mencapai suhu kritis mereka akan mati. Ini mungkin saja terjadi namun ia tidak sepenuhnya memahami berapa lama waktu yang dibutuhkan.

Amazon diprediksi paling rentan di antara hutan tropis lainnya. Peneliti menilai, kemungkinan ini terjadi akibat suhu Amazon yang sedikit lebih panas dibandingkan Afrika.

(aeb/kri)



Source link

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *