Jakarta – Berbagai kontroversi selalu dibuat CEO Space X, Elon Musk. Baru-baru ini melalui media sosial miliknya (perusahaan punya sendiri) ia menuliskan jika dirinya ingin membuat Starfleet Academy sungguhan seperti halnya yang ditampilkan di Star Trek.
Saat Elon Musk terlihat sangat bersemangat dengan ide liarnya tersebut dan juga membuat para fans Star Trek terbuai dengan mimpi yang akan menjadi kenyataan, semua hal itu dibuyarkan oleh Robert Alphonse Picardo, pria yang berperan sebagai The Doctor di Star Trek: Voyager.
Jawabannya cukup sederhana namun mengena. Membuat publik ingat kembali dengan apa saja ulah dari bos X tersebut.
“Langkah pertama: Dukung pemimpin yang mewujudkan nilai-nilai Starfleet seperti keberagaman, inklusi, dan perilaku etis,” ungkapnya.
Jelas sekali Picardo tidak percaya Musk memiliki hal yang tepat untuk mewujudkan visi dan cita-cita Star Trek ke dunia nyata, dengan keyakinan, opini, dan cita-cita politik pengusaha dan investor yang kontroversial itu jauh dari apa yang ada dalam pikiran kreatornya yakni Gene Roddenberry.
Keberagaman dan inklusi telah menjadi inti dari franchise Star Trek sejak awal. Serial aslinya tidak hanya menampilkan salah satu contoh pertama wanita kulit hitam dalam peran utama di TV dalam Uhura karya Nichelle Nichols, tetapi juga melanggar tabu budaya lain pada saat dia berbagi ciuman dengan Kapten Kirk yang diperankan William Shatner dalam episode “Plato’s Stepchildren.” Sesuatu yang kini disebut-sebut sebagai contoh pertama ciuman antar-ras di jaringan televisi.
![]() |
Gene Roddenberry sendiri juga tak tertarik dengan ide Elon Musk dan mendukung apa yang diungkapkan oleh Picardo. Ia merasa Musk terlalu sering menghabiskan waktu dalam teori-teori konspirasi hingga menyerang komunitas LGBTQ+ yang mana sangat jauh dari visi yang dibangunnya yakni toleransi antar manusia.
“Star Trek adalah upaya untuk mengatakan bahwa umat manusia akan mencapai kedewasaan dan kebijaksanaan pada hari dimana mereka mulai tidak hanya bertoleransi, namun juga sangat menyukai perbedaan ide dan perbedaan dalam bentuk kehidupan.
Jika kita tidak bisa belajar untuk benar-benar menikmati perbedaan-perbedaan kecil tersebut, untuk menikmati perbedaan-perbedaan kecil yang ada di antara sesama kita, di planet ini, maka kita tidak layak pergi ke luar angkasa dan bertemu dengan keberagaman yang hampir pasti ada di luar sana,” ucapnya pada 1976.
Starfleet Academy sendiri merupakan pusat pelatihan para petugas yang akan bergabung di layanan eksplorasi dan pertahanan luar angkasa yang dikelola oleh Federasi Planet Bersatu. Fungsi utamanya mencakup kemajuan pengetahuan Federasi tentang galaksi dan penghuninya, dan pengetahuan tentang semua bidang studi, baik ilmiah maupun non-ilmiah.
(ass/dar)