Jago Akting! Serangga Ini Pura-pura Mati hingga 1 Jam untuk Kelabui Musuh

Jago Akting! Serangga Ini Pura-pura Mati hingga 1 Jam untuk Kelabui Musuh




Jakarta

Salah satu taktik yang kerap dilakukan hewan untuk mengelabui musuh adalah pura-pura mati. Apakah detikers tahu, taktik ini bisa mereka lakukan sampai satu jam lho.

Seperti yang dilakukan oleh spesies serangga kecil satu ini. Mereka adalah larva semut singa atau Euroleon nostras.

Larva ini termasuk serangga berbulu. Mereka biasanya tinggal di tempat yang aman.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemuan taktik larva semut singa dilakukan oleh para peneliti saat mengamati mereka dengan tujuan menimbangnya untuk penelitian lain. Hal ini diungkap dalam jurnal PLOS ONE yang terbit pada 22 Agustus 2024 lalu.

“Kami memilih untuk menyelidiki apa yang disebut perilaku pura-pura mati dan kami menemukan bahwa jumlah waktu semut singa tetap diam sama sekali tidak dapat diprediksi untuk setiap individu,” jelas peneliti, Nigel Franks dari Universitas Bristol Inggris, dilansir dari Popular Science.

Dibandingkan kabur, peneliti menduga larva ini memilih pura-pura mati. Peneliti juga menemukan bahwa setelah pura-pura mati mereka akan bergantung pada jalur pelarian yang ada.

Pura-pura Mati sebagai Tindakan Adaptif

Lebih lanjut, peneliti menyimpulkan bahwa perilaku larva semut hewan merupakan tindakan adaptif. Mereka akan melakukan taktik ini sampai musuh pergi atau merasa aman.

“Studi kami mungkin yang pertama kali menentukan apa yang dilakukan hewan setelah mereka berpura-pura mati, dan kami menunjukkan bahwa apa yang mereka lakukan bergantung pada konteks. Ini adalah sebuah kompromi,” kata Franks.

Hewan Lain yang Suka Pura-pura Mati

Merangkum arsip detikEdu, beberapa hewan lain yang suka pura-pura mati adalah katak betina, ular dan cirolana. Ketiganya punya masing-masing alasan.

Katak betina biasanya melakukan perilaku ini saat musim kawin. Tujuannya adalah untuk menghindar dari jantan yang gigih.

Pada kelompok katak Eropa, Rana temporaria, betina akan dikelilingi oleh jantan. Jumlah jantan dan betina perbandingannya bisa sampai 1:6.

Sementara itu, katak betina tak bisa melayani semua jantan karena akan memakan tenaga ekstra untuk bereproduksi bahkan dapat membuatnya mati. Dengan begitu, mereka melakukan taktik pura-pura mati ini agar tidak banyak dikawini jantan.

Kemudian pada cirolana, mereka mempraktikkan perilaku ini saat berhadapan dengan makhluk yang dirasa mengancam. Misalnya manusia atau hewan laut besar lainnya.

Hewan laut ini termasuk jarang menyerang manusia. Mereka lebih melakukan hal demikian untuk menghindar.

Sementara ular, pengelabuan yang mereka lakukan terlihat jauh dramatis. Saat pura-pura mati, ular akan tergeletak seperti bangkai.

Mereka juga akan mengeluarkan darah dari mulutnya. Peneliti menyebut perilaku ular ini merupakan mekanisme bertahan dari predator.

Ular dapat melakukannya baik secara sadar maupun secara tak sadar. Para peneliti menganggap hal tersebut sebagai taktik yang primitif.

(cyu/nwk)



Source link

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *