Jakarta –
Bakal Calon Gubernur Banten Andra Soni blak-blakan mengenai alasan partainya berseberangan dengan Golkar di Pilgub Banten menatang. Politikus Gerindra itu mengungkap sejak awal dirinya tak masalah jika dipasangkan sebagai calon wakil gubernur yang mendampingi Airin Rachmi Diany.
Andra awalnya bercerita soal dirinya ditugaskan membangun komunikasi bersama Airin untuk menjadi cawagubnya pada gelaran Pilgub Banten usai Pilpres 2024. Mengingat perolehan suara Gerindra cukup signifikan di Pileg 2024.
“Saya diminta membangun komunikasi dalam rangka menjadi Calon Wakil Gubernurnya Bu Airin. Saya kan memantaskan diri dengan memasang gambar-gambar,” kata Andra dalam program Blak-blakan detikcom, Senin (19/8/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Enggak, enggak, enggak (berniat jadi gubernur), kita pengennya jadi wakil aja karena suara partai kita signifikan, kita sama-sama 14 kursi. Kita, PDIP, Golkar sama,” sambungnya.
Namun, Andra menyebut kesepakatan politik tak tercapai lantaran Airin menolak jika dipasangkan dengan kader Gerindra. Airin, kata dia, justru lebih berminat berkoalisi dengan PDIP.
“Komunikasi dibangun beberapa kali dan kesimpulannya Bu Airin tidak berkenan dengan Gerindra, dengan kader Gerindra, dengan kursinya berkenan. Dengan saya lah, sebenarnya kita sudah kasih pilihan kalau nggak dengan Andra dengan yang lain, tapi beliau lebih firm dengan PDIP,” ujarnya.
Akhirnya, Partai Gerindra memutuskan mengusung Andra Soni sebagai Bacagub Banten. Andra yang berpasangan dengan Achmad Dimyati Natakusumah kini diusung oleh sejumlah parpol dengan total 72 kursi di DPRD Banten.
Ketua DPRD Banten itu menghormati sikap Airin yang memilih berkoalisi dengan PDIP dan optimistis menang di Pilgub Banten mendatang. Dia pun mengaku tak terpikir akan melawan kotak kosong.
“Saya nggak pernah persiapkan diri ke sana sih (kotak kosong) karena Bu Airin sudah milih PDIP dari awal dan itu terkonfirmasi di semua lini. Saya pikir itu pilihan, kita hormati. Bukan kita sikapi pundung, tapi sama-sama parpol kita harus jaga eksistensi parpol,” imbuhnya.
(taa/idn)
