Ogan Komering Ilir –
Sebanyak 59 desa di wilayah Ogan Komering Ilir (OKI) masih blank spot atau belum tersentuh jaringan internet. Jumlah itu akan berkurang 12 desa (47 desa) pasca masuk program layanan seluler 4G di OKI pada 2024 ini.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika OKI, Adi Yanto mengatakan, blank spot yang terjadi di OKI masih ada di wilayah desa terpencil dan perairan.
“Dengan penambahan 12 BTS pada tahun ini masih ada 47 desa dengan sinyal lemah. Secara bertahap kita entaskan dengan mengusulkan melalui program Bhakti Kemenkominfo dan kerjasama dengan penyedia jaringan. Alhamdulillah satu demi satu yang tadinya susah sinyal kita entaskan dari blank spot,” ujar Adi, Rabu (7/8/2024).
Diungkapkan Adi, dari jumlah 314 desa di OKI yang sudah merdeka sinyal diklaim mencapai 80-an persen. Ia menyebut, sisa desa yang masih blank spot secara bertahap akan diusulkan untuk kepada pemerintah pusat dan operator seluler.
“Pemkab OKI saat ini terus fokus mengentaskan wilayah tidak tersentuh, khususnya desa terpencil dan perairan agar segera merdeka sinyal,” tambahnya.
Ia mengungkapkan, ke-12 desa yang terbebas blank spot yakni Desa Kebon Cabe, Talang Rimba, Kebun Angkik, Parit Raya, Sungai Sodong, Gading Jaya, Gading Mas, Sungai Menang, Tulung Seluang, Kayuara, Toman dan Rambai.
“Masuknya internet di pedesaan untuk mengurangi kesenjangan informasi dan masyarakat melek informasi teknologi serta dapat menumbuhkan geliat perekonomian dengan pemanfaatan internet,” tukasnya.
(mud/mud)